RSS Feed

Peran Orangtua terhadap Remaja

Posted by meirina Label:


Remaja adalah individu yang masih mencari jati diri. Mereka sangat rawan akan pengaruh negatif dari lingkungannya. Oleh karena itu peran orangtua ketika anak menginjak usia remaja sangat penting. Sekarang ini, remaja sangat berbeda dengan remaja zaman dulu. Selain karena faktor zaman, juga akibat lingkungan dengan segala kemudahan, membuat mereka menjadi individu-individu yang lemah, manja dan terlalu cepat menyerah. Semangat yang mendarah daging dari kakek neneknya terhambat oleh pengaruh lingkungan yang kejam.




Tanpa arahan dan petunjuk dari orangtuanya, mereka tidak akan bisa keluar dari lubang jarum 'kehinaan' yang siap menjerat. Sayangnya, orangtua kurang bisa memainkan peran dengan baik. Orangtua kadang kala membandingkan keadaan mereka ketika masih kecil dengan keadaan anaknya sekarang. Padahal banyak sekali perbedaan situasi ketika dulu dengan sekarang. Mulai dari hal yang kecil, seperti sikap kritis yang ditunjukkan anak di awal perkembangan; sampai hal yang besar, seperti sikap berontak anak di masa remajanya.

Orangtua juga sering kali membandingkan anaknya dengan anak orang lain yang lebih pintar, penurut, alim dan sopan. Padahal, setiap anak mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Menjadi baik merupakan tujuan. Tapi tidak selalu sama cara mencapainya ke sana antara anak yang satu dengan yang lainnya. Orangtua boleh berharap, tetapi jangan memaksa mereka menjadi seperti yang diinginkannya. Orangtua harus bisa bersikap bijaksana. Harus bisa menjadi sosok yang dekat dan mengetahui apa yang tengah dihadapi oleh anaknya.

Biarkan mereka menjadi dirinya sendiri. Berilah mereka kesempatan untuk bertanggung jawab dan mengetahui resiko yang akan diterima. Dengan memahami karakter dan situasi yang mereka hadapi, Insya Allah orangtua akan membantu anaknya mencari jati diri mereka sebenarnya menjelang usia remaja.

Remaja sekarang lebih rawan terkena dampak negatif dari lingkungan. Lemahnya benteng pertahanan mereka serta semakin gencarnya media massa, baik elektronik maupun cetak, melahirkan generasi-generasi pemimpi yang tak mau bangun dari mimpinya. Oleh karena itu, selain peran orangtua yang cukup penting dalam mengarahkan anaknya; peran media massa juga turut andil di dalamnya. Bagaimana orangtua menyikapi fenomena seperti itu? Pertanyaan seperti itulah yang seharusnya lebih ditekankan untuk di bahas dari pada menguak tertalu banyak.

Dengan berorientasi dengan cara menangani bukan menguak kembali latar belakang masalah, kenakalan remaja akan sedikit demi sedikit terobati. Dengan memaksimalkan peran orangtua dan guru dalam mendidik remaja serta meminimalisir pengaruh negatif lingkungan sekitar remaja akan terselamatkan dari sihir dunia yang menyesatkan. Dan untuk kedepannya, masa depan generasi penerus bangsa akan juga terjaga. Jika keadaan seperti ini, dunia akan terlindungi dari kehancuran yang di sebabkan oleh manusia itu sendiri.

Faktor Perkembangan Remaja
Faktor keluarga sangat berpengaruh terhadap timbulnya kenakalan remaja. Kurangnya dukungan keluarga seperti kurangnya perhatian orangtua terhadap aktiviti anak, kurangnya penerapan disiplin yang efektif, kurangnya kasih sayang orangtua dapat menjadi pemacu timbulnya kenakalan remaja. Pengawasan orangtua yang tidak memadai terhadap remaja dan penerapan disiplin yang tidak efektif dan tidak sesuai merupakan faktor keluarga yang penting dalam menentukan munculnya kenakalan remaja. Perselisihan dalam keluarga atau stress yang dialami keluarga juga berhubungan dengan kenakalan. Faktor genetik juga termasuk sebagai pemacu timbulnya kenakalan remaja, meskipun peratusnya tidak begitu besar.

Pengaruh rekan sebaya
Memiliki teman-teman sebaya yang melakukan kenakalan meningkatkan risiko remaja untuk menjadi nakal.

Pengaruh tempat tinggal
Komunitas juga dapat berperan dalam memunculkan kenakalan remaja. Masyarakat dengan paras kriminal tinggi memungkinkan remaja mengamati berbagai model yang melakukan aktiviti kriminal dan memperoleh hasil atau penghargaan atas aktiviti kriminal mereka. Masyarakat seperti ini sering ditandai dengan kemiskinan, pengangguran, dan perasaan tersisih dari golongan kelas sederhana. Kualiti pendidikan di sekolah, perbelanjaan di sekolah, dan aktiviti di luar kawalan adalah faktor- faktor lain dalam masyarakat yang juga berhubungan dengan kenakalan remaja.

Gaya hidup
Beberapa anak muda sekarang melihat trend atau fashion dari tontonan yang ada, atau dari televisi. Mereka bilang "Gaul" kalau fashion atau gaya sekarang diikuti. Apalagi tidak hanya dari aksesoris yang mereka tampilkan, tapi juga dari cara berpakaian mereka. Gaya berpakaian anak muda sekarang mencondong ke barat-baratan. Apalagi film-film yang disajikan juga sudah banyak yang berbau pornografi.

Oleh karena itu, peran orang sangatlah dibutuhkan. Terutama perhatian dan kasih sayang orangtua. Semoga remaja indonesia, menjadi remaja islami yang menegakkan panji-panji islam.

Selengkapnya...

Berkomunikasi dengan Anak Remaja

Posted by meirina Label:


Disekitar kita banyak orang tua yang mengeluh karena mengalami kesulitan ketika harus berkomunikasi dengan anaknya yang menginjak remaja. Ada yang sebelum menginjak remaja si anak dan orang tua tidak ada masalah atau konflik tetapi ketika si anak menginjak usia remaja, saat itu seperti berubah total dan siapakah yang salah? bagaimana agar komunikasi dengan anak tidak terputus.



Seperti diketahui masa remaja merupakan masa dimana si anak mengalami transisi atau periode banyak perubahan yang terjadi secara bersamaan. Ketidakmampuan si anak remaja didalam mengatasi keadaan menekan karena perubahan-perubahan tersebut, sering menyebabkan timbulnya gangguan didalam perilakunya. Perubahan yang akan terjadi pada anak usia remaja yaitu perubahan fisik, kognitif, sosial, dan emosional.
Didalam perubahan-perubahan itu, sebaiknya komunikasi antara si anak dan orang tua sebaiknya dijaga. Tetapi pada kenyataannya tidak sedikit orang tua yang kurang bisa berkomunikasi dengan anaknya khususnya ketika si anak berusia remaja. Hal ini diakibatkan banyak orang tua yang kurang menyadari adanya respon (verbal atau nonverbal) ketika menanggapi si anaknya, sehingga menyebabkan hambatan ketika berkomunikasi.
Contoh respon yang sering diungkapkan oleh orang tua kepada anaknya yang bisa menyebabkan terputusnya komunikasi seperti mengancam-memperingatkan, memerintah, menilai-mengkritik-tidak setuju-menyalahkan, menasehati-menyelesaikan masalah, menghindar-mengalihkan perhatian-menertawakan, mendesak-memberi kotbah, memberi kuliah-mengajari, mencemooh-membuat malu, menyelidiki-mengusut, dan memuji-menyetujui.
Ungkapan tersebut dapat membuat anak untuk;
- menghentikan pembicaraaan
- mempertahankan diri
- menyerang/berdebat
- merasa rendah diri
- benci dan marah
- merasa bersalah
- merasa diperlakukan seperti anak kecil
- merasa tidak dimengerti
- merasa perasaan-perasaannya tidak dibenarkan
- merasa sedang diinterogasi
Sehingga komunikasi antara si anak dan orang tua akan terasa terputus, sebenarnya semua kriteria diatas tersebut sering dilakukan orang tua karena didalam otoritasnya sebagai orang yang harus dipatuhi oleh si anak.

Selengkapnya...

"SEKS REMAJA DAN ABORSI"

Posted by meirina Label:


Aborsi pun akhirnya menjadi buah simalakama di Indonesia.Di sisi lain aborsi dengan alasan non medik dilarang dengan keras di Indonesia tapi di sisi lainnya aborsi ilegal meningkatkan resiko kematian akibat kurangnya fasilitas dan prasarana medis , bahkan aborsi ilegal sebagian besarnya dilakukan dengan cara tradisonal yang semakin meningkatkan resiko tersebut.



Angka kematian akibat aborsi mencapai sekitar 11 % dari angka kematian ibu hami dan melahirkan , yang di Indonesia mencapai 390 per 100.000 kelahiran hidup , sebuah angka yang cukup tinggi bahkan untuk ukuran Asia maupun dunia.
Tapi ada satu hal yang perlu di garis bawahi mengenai hal ini.Angka kematian akibat aborsi itu adalah angka resmi dari pemerintah, sementara aborsi yang dilakukan remaja karena sebagian besarnya adalah aborsi ilegal. Praktek aborsi yang dilakukan remaja sebagaimana dilaporkan oleh sebuah media terbitan tanah air diperkirakan mencapai
5 juta kasus per tahun, sebuah jumlah yang sangat fantastis bahkan untuk ukuran dunia sekalipun.Dan karena ilegal aborsi yang dilakukan remaja ini sangat beresiko berakhir dengan kematian.

Pro Live v.s Pro Choise

Pada tahun 1996 terjadi peristiwa yang mengejutkan publik Amerika , Paul Hill seorang mantan pendeta Presbyterian menyerang klinik aborsi Ladies Center di Pensacola, Florida dan menembak mati dua orang dokter dan seorang perawat serta melukai beberapa orang lainnya.
Peristiwa tersebut menandai titik ekstrim dari peseteruan kelompok pro live dan pro choise di Amerika Serikat. Isu aborsi yang terbagi dalam kedua mazhab besar ini bisa menyebabkan seorang politisi di Amerika Serikat naik atau terdepak dari kursinya. Perdebatan antara kedua kutub ini mulai terjadi ketika aborsi dilegalkan di Amerika Serikat pada tahun 1973.
Pro Live berargumen bahwa setiap manusia termasuk yang belum lahir memiliki hak untuk hidup, dan hak seseorang untuk hidup merupakan bagian dari Hak Asasi Manusia universal, sementara kelompok pro choise beranggapan bahwa seorang perempuan
berhak menentukan pilihan atas tubuhnya, dan hak menentukan pilihan adalah hak asasi manusia yang harus dilindungi.
Kubu pro choise semakin menguat bukan saja di Amerika melainkan juga di dunia pada masa Bill Clinton berkuasa. Kebijakan pemerintah Amerika Serikat pada waktu itu menguntungkan kubu pro choise diantaranya pengucuran dana pemerintah kepada klinik-klinik aborsi (yang kemudian dihentikan pada masa George W Bush berkuasa).
Selain itu di dunia internasional pemerintah Amerika Serikat berhasil mensponsori dan mempengaruhi banyak negara di dunia untuk mendukung kebijakan yang condong ke kutub pro choise dalam konvensi-konvensi badan dunia PBB dalam hal kependudukan,
keluarga dan perempuan.

Kebijakan Aborsi di Indonesia

Indonesia termasuk salah satu negara yang menentang pelegalan aborsi dalam konvensi-konvensi badan dunia PBB, satu kubu dengan negara-negara muslim dunia ,sebagian negara Amerika Latin dan Vatikan.
Di Indonesia aborsi dianggap ilegal kecuali atas alasan medis untuk menyelamatkan nyawa sang ibu. Oleh karena itulah praktek aborsi dapat dikenai pidana oleh negara. Fatwa lembaga keagamaan pun rata-rata mendukung kebijakan pemerintah tersebut , misalnya fatwa Majlis Tarjih Muhammadiyah tahun 1989 tentang aborsi yang menyatakan bahwa aborsi dengan alasan medik diperbolehkan dan aborsi dengan alasan non medik diharamkan.
Akan tetapi bisakah Indonesia digolongkan dalam kubu pro live. Jawabnya bisa ya bisa tidak. Walaupun kebijakan pemerintah Indonesia dengan melarang parktek aborsi condong ke kubu pro live akan tetapi kebijakan lainnya justru mendorong terjadinya
praktek aborsi. Diantaranya larangan bagi siswa/i yang masih duduk di bangku sekolah dasar dan menengah untuk menikah. Kebijakan inilah yang mendorong terjadinya praktek aborsi, siswi yang hamil akan dikeluarkan dari sekolah dan dilarang untuk melanjutkan studynya, selain oleh karena tekanan orang tua, masyarakat dan lingku-ngan. Karena itulah aborsi menjadi pilihan terbaik dari yang terburuk yang bisa diambil oleh seorang remaja yang hamil di luar nikah.


Penutup dan Analisa

Memang mencegah lebih baik daripada mengobati. Memberi pengetahuan mengenai beresikonya melakukan seks pra nikah atau sex bebas adalah salah satu metode paling tepat untuk menurunkan resiko kehamilan di luar nikah. Akan tetapi ketika nasi telah menjadi bubur apa tindakan kita.Apakah kita hanya terbatas pada menghukum dan
menghakimi mereka saja.
Kesalahan mereka tidak bisa dilepaskan dari kesalahan kita juga, baik sebagai orang tua, pendidik maupun komponen masyarakat lainnya. Oleh karena itulah perlu dicarikan sebuah solusi yang tepat dalam menangani masalah ini.
Indonesia memang bukan seperti negara maju, dimana mereka sudah berpengalaman dalam menangani masalah-masalah seperti ini dengan melibatkan semua pihak, baik orang tua, para guru, teman-temannya di sekolah bahkan juga pemerintah. Sementara Indonesia yang merupakan negara yang bertransisi dari masyarakat tradisonalis ke masyarakat modern bahkan pra modern tidak memiliki kesiapan dalam menghadapi
persoalan ini. Sehingga aksi-aksi yang dilakukan pun lebih banyak merupakan aksi panik seperti halnya mengeluarkan siswi hamil tersebut.
Resiko meningkatnya perilaku seks pra nikah dan seks bebas tidak dapat dihindari akibat perkembangan budaya modern dan meningkatnya usia pasangan nikah. Tapi sangat disayangkan apabila pemerintah dan juga kalangan pendidik dan komponen masyarakat tidak memiliki sebuah konsep yang terarah dan jelas untuk menghadap fenomena sosial ini. Peningkatan usia nikah harusnya juga diikuti dengan pembekalan mengenai sex pada kalangan remaja sehingga mereka bisa mengendalikan diri dan menjauhi perilaku sex beresiko tersebut. Akan tetapi budaya sex tabu menempatkan kalangan remaja seperti anak kecil yang dipandang dan dianggap tidak perlu tau masalah sex.
Selain itu perlu ada jaminan, bila memang pemerintah mengambil kebijakan pro live seharusnya diikuti kebijakan-kebijakan lain yang sifatnya melindungi hak kalangan remaja bila mereka mengalami kehamilan di luar nikah , diantaranya hak untuk meneruskan pendidikan, hak untuk mendapatkan fasilitas perawatan medis dan psikis yang memadai serta jaminan perawatan terhadap bayi yang akan dilahirkannya.
Apabila jaminan-jaminan seperti ini tidak mampu disediakan oleh pemerintah maupun lembaga swadaya masyarakat maupun komponen masyarakat lainnya termasuk orang tua dan pendidik, maka kebijakan pelarangan aborsi menjadi kontra produktif bagi
remaja, dan pencegahan praktek aborsi ilegal oleh remaja menjadi sia-sia.

Selengkapnya...

Remaja Putri dan Siklus Menstruasi

Posted by meirina Label:


Setiap remaja akan mengalami pubertas. Pubertas merupakan masa awal pematangan seksual, yakni suatu periode dimana seorang anak mengalami perubahan fisik, hormonal, dan seksual serta mampu mengadakan proses reproduksi.
Pada awal masa pubertas, kadar hormon LH (luteinizing hormone) dan FSH (follicle-stimulating hormone) akan meningkat, sehingga merangsang pembentukan hormon seksual. Pada remaja putri, peningkatan kadar hormon tersebut menyebabkan pematangan payudara, ovarium, rahim, dan vagina serta dimulainya siklus menstruasi.




Di samping itu juga timbulnya ciri-ciri seksual sekunder, misalnya tumbuhnya rambut kemaluan dan rambut ketiak.
Pubertas pada remaja putri umumnya terjadi pada usia 9-16 tahun. Tampaknya usia pubertas dipengaruhi oleh faktor kesehatan dan gizi, juga faktor sosial-ekonomi dan keturunan. Remaja putri yang gemuk cenderung mengalami siklus menstruasi pertama lebih awal. Sedangkan remaja putri yang kurus dan kekurangan gizi cenderung mengalami siklus menstruasi pertama lebih lambat. Siklus menstruasi pertama juga terjadi lebih awal pada remaja putri yang tinggal di kota.
APA ITU SIKLUS MENSTRUASI???
Menstruasi merupakan proses pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai dengan perdarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan kecuali pada saat kehamilan. Menstruasi yang berulang setiap bulan tersebut pada akhirnya akan membentuk siklus menstruasi.
Menstruasi pertama (menarke) pada remaja putri sering terjadi pada usia 11 tahun. Namun tidak tertutup kemungkinan terjadi pada rentang usia 8-16 tahun. Menstruasi merupakan pertanda masa reproduktif pada kehidupan seorang perempuan, yang dimulai dari menarke sampai terjadinya menopause.

Awal siklus menstruasi dihitung sejak terjadinya perdarahan pada hari ke-1 dan berakhir tepat sebelum siklus menstruasi berikutnya. Umumnya, siklus menstruasi yang terjadi berkisar antara 21-40 hari. Hanya 10-15% wanita yang memiliki siklus 28 hari.
Jarak antara siklus yang paling panjang biasanya terjadi sesaat setelah menarke dan sesaat sebelum menopause.

Bagi remaja putri, mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur pada masa-masa awal adalah hal yang normal. Mungkin saja remaja putri mengalami jarak antar 2 siklus berlangsung selama 2 bulan atau dalam 1 bulan terjadi 2 siklus. Namun jangan khawatir, setelah beberapa lama siklus menstruasi akan menjadi lebih teratur.
Pengetahuan akan siklus menstruasi yang dialami sangatlah penting bagi remaja putri. Dengan mengetahui pola siklus menstruasi akan membantu dalam memperkirakan siklus menstruasi yang akan datang.
Siklus dan lamanya menstruasi dapat diketahui dengan membuat catatan pada kalender. Tandai setiap hari ke-1 siklus menstruasi yang terjadi setiap bulannya dengan tanda silang, lalu hitung sampai tanda silang berikutnya. Dengan cara ini, Anda dapat mengetahui pola siklus menstruasi pada diri Anda.

Setiap bulan, setelah hari ke-5 dari siklus menstruasi, endometrium mulai tumbuh dan menebal sebagai persiapan terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan. Sekitar hari ke-14 terjadi pelepasan telur dari ovarium (disebut ovulasi). Sel telur ini masuk ke dalam salah satu tuba falopii. Di dalam tuba falopii dapat terjadi pembuahan oleh sperma. Jika terjadi pembuahan, sel telur akan masuk ke dalam rahim dan mulai tumbuh menjadi janin sehingga terjadilah kehamilan.

Pada sekitar hari ke-28, jika tidak terjadi pembuahan, maka endometrium akan dilepaskan dan terjadilah perdarahan atau disebut sebagai siklus menstruasi. Siklus dapat berlangsung selama 3-5 hari, terkadang sampai 7 hari. Proses pertumbuhan dan penebalan endometrium kemudian dimulai lagi pada siklus berikutnya.


Siklus menstruasi dibagi menjadi 3 fase, yakni fase folikuler, fase ovulatoir, dan fase luteal.
• Fase Folikuler
Fase folikuler dimulai dari hari ke-1 sampai sesaat sebelum kadar LH meningkat dan terjadi pelepasan sel telur (ovulasi). Dinamakan fase folikuler karena pada saat ini terjadi pertumbuhan folikel di dalam ovarium. Pada pertengahan fase folikuler, kadar FSH sedikit meningkat sehingga merangsang pertumbuhan sekitar 3-30 folikel yang masing-masing mengandung 1 sel telur. Tetapi hanya 1 folikel yang terus tumbuh, yang lainnya hancur.

Pada suatu siklus, sebagian endometrium dilepaskan sebagai respon terhadap penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron. Endometrium terdiri dari 3 lapisan. Lapisan paling atas dan lapisan tengah dilepaskan, sedangkan lapisan dasarnya tetap dipertahankan dan menghasilkan sel-sel baru untuk kembali membentuk kedua lapisan yang telah dilepaskan.
Perdarahan menstruasi berlangsung selama 3-7 hari, rata-rata selama 5 hari. Darah yang hilang sebanyak 28-283 gram. Darah menstruasi biasanya tidak membeku kecuali jika perdarahannya sangat hebat.
• Fase Ovulatoir
Fase ovulatoir dimulai ketika kadar LH meningkat dan pada fase ini dilepaskan sel telur. Sel telur biasanya dilepaskan dalam waktu 16-32 jam setelah terjadi peningkatan kadar LH.
Folikel yang matang akan menonjol dari permukaan ovarium, akhirnya pecah dan melepaskan sel telur. Pada saat ovulasi ini beberapa wanita merasakan nyeri tumpul pada perut bagian bawahnya, nyeri ini dikenal sebagai mittelschmerz, yang berlangsung selama beberapa menit sampai beberapa jam.
• Fase Luteal
Fase ini terjadi setelah ovulasi dan berlangsung selama sekitar 14 hari. Setelah melepaskan telurnya, folikel yang pecah kembali menutup dan membentuk korpus luteum yang menghasilkan sejumlah besar progesteron.

Progesteron menyebabkan suhu tubuh sedikit meningkat selama fase luteal dan tetap tinggi sampai siklus yang baru dimulai. Peningkatan suhu ini bisa digunakan untuk memperkirakan terjadinya ovulasi.

Setelah 14 hari, korpus luteum akan hancur dan siklus yang baru akan dimulai, kecuali jika terjadi pembuahan. Jika telur dibuahi, korpus luteum mulai menghasilkan HCG (human chorionic gonadotropin). Hormon ini memelihara korpus luteum yang menghasilkan progesteron sampai janin bisa menghasilkan hormonnya sendiri.
Tes kehamilan didasarkan kepada adanya peningkatan kadar HCG.
YANG KERAP DIALAMI SAAT MENSTRUASI

Nyeri Haid
Kebanyakan remaja putri sering mengalami kram sewaktu menstruasi. Rasa sakit di perut bagian bawah, kadang meluas ke pinggul, punggung bagian bawah atau paha. Bahkan ada yang merasa mual, muntah, atau diare.

Sedikit kram perut pada hari pertama atau kedua haid yang terjadi merupakan hal yang biasa. Lebih dari separuh perempuan mengalaminya. Namun sekitar 10% perempuan mengalami rasa sakit yang demikian hebat hingga perlu minum obat untuk dapat mengatasi rasa sakit tersebut.

Bila tidak ada kelainan ginekologis, rasa nyeri tersebut disebut dismenorea primer. Hal ini disebabkan karena tingginya kadar prostaglandin (zat yang membuat otot-otot rahim berkontraksi dan melepaskan dindingnya). Meskipun sakit, dismenorea primer tidak berbahaya. Rasa nyeri ini biasanya lenyap pada pertengahan usia 20-an atau setelah melahirkan.

Rasa nyeri yang disebabkan oleh gangguan ginekologis disebut dismenorea sekunder. Hal ini bisa disebabkan oleh tumor fibroid (suatu tumor jinak pada dinding rahim), penyakit yang ditularkan akibat hubungan seksual, endometriosis, penyakit radang panggul, adanya kista atau tumor pada indung telur.

Untuk mengatasi nyeri haid, Anda dapat meminum obat untuk menghilangkan rasa nyeri. Atau cobalah berendam dengan air hangat. Namun segeralah ke dokter jika nyeri haid menghebat atau disertai demam, merasa mual yang tidak biasa, muntah atau nyeri perut, atau jika tetap nyeri setelah hari ketiga haid.
Menstruasi yang Tidak Teratur
Remaja putri kadang mengalami menstruasi yang tidak teratur. Menstruasi yang tidak teratur ini dapat disebabkan oleh perubahan kadar hormon akibat stres atau sedang dalam keadaan emosi. Di samping itu, perubahan drastis dalam porsi olahraga atau perubahan berat badan yang drastis juga dapat menyebabkan menstruasi yang tidak teratur.

Di sinilah pentingnya mengetahui pola siklus menstruasi Anda. Buatlah catatan siklus menstruasi Anda selama 3 bulan. Catat hari pertama menstruasi, pada hari ke berapa darah banyak keluar, kapan menstruasinya berhenti. Catatan ini diperlukan untuk mengevaluasi perubahan menstruasi.

Selengkapnya...

Pendidikan Seks Remaja, Masih Perlukah?

Posted by meirina Label:


Selama ini banyak kalangan yang mempertanyakan kegunaan pendidikan seks bagi remaja. Benarkah tidak ada gunanya? Bagaimana status pendidikan seks di luar negeri? Mari kita simak untuk perbandingan!
ScienceDaily (Mar.20, 2008). Riset terbaru menunjukkan bahwa pendidikan seks komprehensif dapat mengurangi kemungkinan kehamilan remaja, dan tidak ada indikasi bahwa hal tersebut meningkatkan level hubungan seks atau penyakit menular seksual (PMS).



“Sama sekali tidak membahayakan untuk mengajari remaja mengenai kontrol kelahiran, sebagai tambahan dari penolakan hubungan seks,’ demikian kata pimpinan kajian, Pamela Kohler, Manajer program pada Universitas Washington di Seattle. Orang tua dan pendidik telah lama berargumentasi, apakah siswa harus mendapatkan pengajaran kontrol kelahiran, atau secara mudah bilang saja tidak terhadap seks bebas. Opsi mana yang lebih baik untuk menunda hubungan seks pada remaja.
Kohler dan kolega mengamati hasil dari survei nasional Amerika Serikat tahun 2002 dan berfokus pada remaja heteroseksual umur 15 sampai 19 tahun. Penemuan ini- berdasarkan respon dari 1719 remaja- dipublikasi pada journal of Adolescent Health. Setelah mereview hasil, peneliti menemukan bahwa satu dari empat remaja menerima pendidikan penolakan hubungan seks saja. Sembilan persen, terutama di daerah miskin dan pedesaan, tidak menerima pendidikan seks sama sekali. Dua pertiga sisanya menerima instruksi komprehensif, dengan diskusi kontrol kelahiran dan penolakan hubungan. Remaja yang menerima pendidikan seks komprehensif memiliki kemungkinan 60 persen lebih kecil untuk mendapatkan kehamilan, dibandingkan yang tidak menerima pendidikan seks sama sekali. Kemungkinan kehamilah adalah 30 persen lebih rendah pada mereka yang hanya menerima pendidikan penolakan hubungan seks saja, dibanding mereka yang tidak menerima hubungan seks, namun peneliti mengasumsikan bahwa angka tersebut kurang signifikan secara statistik, sebab beberapa remaja yang masuk dalam kategori diteliti.
Walau mereka juga tidak mencapai signifkansi statistik, survei lain juga menganjurkan bahwa pendidikan seks komprehensif, bukan penolakan hubungan seks saja, mengurangi kemungkinan remaja terlibat pada hubungan vaginal. Kedua pendekatan tersebut tidak dilaporkan mengurangi kemungkinan PMS, namun hasil tersebut secara statistik tidak signifikan. Bagaimanapun, penemuan tersebut mendukung diberikannya pendidikan seks komprehensif, demikian tandas Kohler. ‘Tidak ada bukti untuk mendukung bahwa pendidikan penolakan hubungan seks saja mengurangi kemungkinan terjadinya hubungan seks, atau kehamilan’, kata Kohler lagi.
Don Operario, PhD., profesor pada Universitas Oxford di Inggris mengatakan bahwa kajian tersebut memberikan ‘bukti lebih jauh’, terhadap kegunaan pendidikan seks komprehensif dan ketidak efektifitas dari pendekatan penolakan hubungan seks saja. Bagaimanapun, kajian tersebut tidak menunjukkan bagaimana pendidik harus mengimplementasikan pendidikan seks komprehensif pada ruang kelas, demikian kata Operario, yang mempelajari pendidikan seks. ‘Kita memerlukan pemahaman lebih baik terhadap cara yang paling efektif untuk memberikan tipe pendidikan dalam rangka untuk memaksimalkan pemahaman murid dan penerimaan komunitas’, kata Operario.

sumber:Kohler PK, Manhart LE, Lafferty WE. Abstinence-only and comprehensive sex education and the initiation of sexual activity and teen pregnancy. J Adolesc Health 42(4), 2008.

Selengkapnya...

Remaja Butuh Seks!

Posted by meirina Label:


institusi kontrasepsi Worth Inggris, baru-baru ini tengah sibuk menjalankan kampanye baru dari Departemen Kesehatan dan Departemen untuk Anak, Sekolah dan keluarga. Mereka siap membantu kaum muda membuat pilihan lebih dengan memberikan banyak informasi tentang kontrasepsi, memelihara kesehatan seksual, dan menghindari kehamilan di luar nikah yang tak diinginkan.




Mengutip situs femalefirst, kampanye ini bertujuan mempromosikan diskusi yang sangat terbuka dan jujur tentang seks, hubungan 'ML', kontrasepsi dan hal terkait antara anak muda, orang tua mereka dan para profesional kesehatan.
Diskusi itu sudah sepantasnya bergulir karena hasil penelitian menunjukkan masih kurangnya pengetahuan, informasi yang keliru, serta sikap-sikap buruk dan komunikasi yang menghambat perilaku seksual yang lebih aman.
Fokus untuk remaja dan anak muda, bantuan pengetahuan dan pemahaman bertujuan untuk menolak tekanan teman sebaya dalam melakukan hubungan seks bebas, sebelum mereka siap.
Bicara soal kesiapan, 90% perempuan belum menyadari bahwa mereka memiliki pilihan kontrasepsi begitu banyak, jika ingin melakukan hubungan seksual dengan lawan jenisnya.
Ada 15 metode bagi perempuan untuk memilih sesuai ketergantung dan kebutuhan mereka. Semuanya demi kebaikan, kenyamanan dan gaya hidup.
Lebih dari itu, perempuan mendapatkan saran dari banyak teman soal mengeksplorasi metode apa yang sesuai untuk digunakan? Agar hasilnya lebih maksimal, perempuan juga bisa berbagi dan bertanya dengan dokter pribadi.
Keterbukaan itu terjadi di Inggris. Lalu bagaimana dengan di Indonesia?
Menurut para pakar pendidikan seksual, apa yang terjadi Indonesia, sampai sejauh ini masih dalam batas kewajaran. Sampai sejauh ini tujuan pendidikan seksual adalah untuk membentuk sikap emosional yang sehat terhadap masalah seksual dan membimbing anak dan remaja ke arah hidup dewasa yang sehat dan bertanggung jawab terhadap kehidupan seksualnya.
Tujuannya agar seks tak terasa menjijikan dan kotor. Tetapi lebih sebagai takdir bawaan manusia, yang merupakan anugrah Tuhan dengan fungsi pentingnya, reproduksi kehidupan manusia. Lalu juga supaya anak-anak itu bisa belajar menghargai kemampuan seksualnya dan hanya menyalurkan dorongan tersebut untuk kebaikan dan pada waktu yang tertentu saja.
Para ahli berpendapat bahwa pendidik seks yang terbaik adalah orang tua dari anak itu sendiri. Maklum dalam membicarakan masalah seksual adalah yang sifatnya sangat pribadi sangat membutuhkan keakraban, terbuka dari hati ke hati antara orang tua dan anak. Itu akan lebih mudah diciptakan antara ibu dengan anak perempuannya atau bapak dengan anak laki-lakinya. Atau sefleksibel mungkin.
Sekadar mengingatkan, dalam melakukannya jangan menunggu sampai anak bertanya mengenai seks. Lakukanlah sesuai rencana, sesuai dengan keadaan dan kebutuhan anak. Biasanya menjelang remaja dimana proses kematangan baik fisik, maupun mentalnya mulai timbul dan berkembang ke arah kedewasaan.

Selengkapnya...

PERCAYA DIRI=CANTIK

Posted by meirina Label:


Semakin kita kehilangan suatu kepercayaan diri, maka akan akan semakin sulit kita memutuskan yang terbaik yang harus kita lakukan pada diri kita sendiri. Keragu-raguan itu akan pula menyulitkan kita untuk mengaktualisasikan siapa diri kita sebenarnya. Bisa jadi kita yang seharusnya menjadi lebih baik dari sekarang, tetap pada posisi yang sama. Tidak bergerak maju.
Cantik merupakan satu yang terpancar dari kepercayaan diri yang telah kita bangun. Mungkin keadaan jasmani kita tidak semolek selebritis, tapi kita pandai memanfaatkan kelebihan yang kita miliki untuk menghalangi orang memandang kekurangan kita, melainkan hanya melihat kelebihan kita saja. Kita begitu percaya diri dengan apa pun yang kita miliki.



Arti Sebuah Kecantikan
Menjadi cantik, siapa sih yang tidak mau…setiap cewek menginginkan dirinya diberikan anugerah kecantikan yang sempurna dari Tuhan, cantik dan menjadi perhatian banyak orang, terkenal dan bangga dengan dirinya sendiri. Menjadi cantik apakah selalu diukur dengan keindahan lahiriah saja? Masing-masing orang memiliki jawaban yang berbeda dan itu kembali pada sejauh mana orang tersebut menilai arti sebuah kecantikan.
Paling sering kita sekarang mendengan Inner beauty yaitu kecantikan yang berasal dari dalam. Sudah jelas bahwa kecantikan memang bukan saja melihat secantik apa wajah kita, seindah apa tubuh kita, tapi kecantikan dari dalam dapat mendongkrak sisi terburuk yang kita miliki.
Lulu Dewayanti, moldel beken Indonesia bisa jadi patokan yang bagus. Wajahnya tidak begitu cantik, tapi percaya dirinya yang kuat telah membuat pribadinya begitu menarik. Dia sukses di model bukan dengan mengandalkan wajah cantik melainkan dia berusaha mencapainya dengan percaya diri.
Jika kita Tidak merasa Cantik
Membandingkan diri kita dengan supermodel..wah jauh sekali,..mereka terlihat sangat cantik dalam suasana apapun tapi kita..mengapa kita selalu merasa jelek dibandingkan orang lain…ubahlah pandangan itu dalam diri kita karena tak ada satupun mahluk Tuhan diciptakan jelek..semuanya cantik, tergantung darimana kita memandangnya, okelah dari sudut lahiriah supermodel adalah mahluk yang cantik tapi jauh dilubuk hati yang terdalam kita adalah yang paling cantik.Bentuklah kecantikan sesuatu dengan apa yang kamu inginkan, kalaupun memang benar kamu merasa tidak cantik tapi buatlah diri kamu cantik dengan selalu menjadi orang serasi dalam mempadu-padankan busana, menata diri kamu sebaik mungkin dan jadilah orang yang menyenangkan bagi setiap lingkungan yang kamu datangi.
Mengubah pandangan mengenai Arti cantik yang sesungguhnya
Jangan menilai kecantikan dari keindahan lahiriah saja, ubahlah pandangan kamu mengenai arti kecantikan kamu, kecantikan tidak dapat dinilai dari satu sudut pandang saja melainkan dari berbagai segi yang satu sama lain saling mendukung, kecantikan adalah perpaduan dari keindahan lahiriah dan batiniah, keindahan lahiriah tanpa keindahan batiniah akan terasa hambar tetapi keindahan Batiniah akan memancarkan keindahan lahiriah. Kecantikan lahiriah akan terasa hambar jika tidak diseimbangi oleh kecantikan batiniah.
Syukuri yang kamu miliki
Rasa syukur akan segala karunia yang Tuhan berikan kepadamu akan membuat diri kamu selalu merasa bahagia pada setiap harinya, kamu menjadi orang yang tak pernah mengeluhkan suatu hal, kamu selalu dapat menempatkan diri kamu pada porsi yang sesungguhnya, kamu menghargai diri kamu sendiri dengan apapun bentuk kekurangan dan kelebihan kamu, kamu bersyukur dan kamu akan selalu merasa bahagia, kebahagiaan yang kamu rasakan akan terpancar pada sikap keseharian kamu, kamu menjadi ceria dan selalu tersenyum, maka kecantikan yang kamu idamkan akan kamu dapatkan.
Alangkah bahagianya jika kita dapat menyuskuri siapa pun diri kita. Kita akan terhindar dari perasaan iri, dengki, rendah diri, dan tertekan. Kita akan mencintai diri kita sendiri, dengan kondisi apa pun yang kita miliki.
Desi Fitri, seorang penyanyi yang memiliki kekurangan pada anggota badannya, begitu tampil percaya diri dengan kelebihan pada suaranya. Suaranya yang merdu dipergunakan untuk membuatnya lebih menarik. Lupakan kekurangan yang kita miliki, karena tak ada seorangpun yang sempurna.
Keindahan Batiniah
Banyak orang mengatakan keindahan batiniah (inner beauty) sangat sulit untuk dimiliki tapi itulah kecantikan yang mutlak harus dimiliki setiap orang, keindahan lahiriah akan dengan mudah dimiliki apalagi di abad canggih ini, orang yang berhidung pesek bisa mancung, orang berkulit hitam bisa menjadi putih, semuanya bisa mungkin untuk menjadi indah secara lahiriah tapi kenapa alangkah sulitnya mencapai keindahan batiniah?..untuk mencapai keindahan yang mutlak ini diperlukan suatu kesadaran bahwa keindahan batiniah adalah yang paling penting untuk dimiliki. Dan untuk mencapai keindahan batiniah adalah memerlukan suatu proses yang sulit jika tidak diimbangi oleh keyakinan diri sendiri bahwa itulah yang harus dimiliki.
Kecantikan Lahiriah tidaklah abadi
Bolehlah sekarang kamu merasa sombong dengan keindahan lahiriah yang kamu miliki tapi ingat bahwa keindahan itu hanya sesaat kamu miliki, tak ada yang abadi dalam kehidupan ini selain keindahan batiniah. Seiring dengan waktu akan memudarkan kecantikan kita, pelan namun itu pasti terjadi, namun apakah keindahan batiniah itu akan pupus seiring dengan waktu? Tidak malahan akan bertambah indah jika kamu terus mengembangbiakannya dan memeliharanya. Pribahasa mengatakan Harimau mati meninggalkan belangnya, Gajah mati meninggalkan Gadingnya, ini berarti bahwa yang ditinggalkan manusia pada kehidupan ini adalah kebaikannya.
Satu yang tak boleh kita lupakan. “TETAPLAH PERCAYA DIRI WALAU SIAPAPUN DIRI KAMU”
Cantik tanpa percaya diri, maka akan menjadi hambar. Percaya diri walau tidak cantik, maka akan menjadi menarik.

Selengkapnya...

DOSA REMAJA

Posted by meirina Label:


PACARAN
Namanya dah puber dan memang fitrahnya seneng sama lawan jenis, yang namanya cinta selalu jadi atribut mengasyikkan bagi kehidupan remaja. Saat diri sendiri merasa nggak dipahami orang lain, yang namanya lawan jenis selalu menjadi tempat asyik untuk curhat. Jadilah sepasang lain jenis berpacaran.
Bukannya asyik, pacaran malah full ancaman. Alloh Ta’ala memerintahkan menahan pandangan dari lawan jenis, orang pacaran malah saling pandang. Jadinya nggak patuh sama Alloh, kan? Belum masalah sentuh-menyentuh, yang kata Nabi shalallahu ‘alaihi wasalam lebih baik kepala ditusuk paku besi daripada menyentuh wanita non mahram. Kalo menyentuh dah boleh-boleh aja, gimana nggak meningkat ke yang lebih ngeri? Kalo udah gini, siapa nyang rugi? Kalo nggak tobat, bisa aja rugi akhirat. Kalo sampai zina beneran, tentu juga rugi dunia.



PORNOGRAFI
Rasa ingin tahu ditambah besarnya gairah syahwat pada masa remaja membuat banyak remaja (terutama laki-laki) terperosok ke maksiat satu ini. Banyak media yang memuat pornografi. Mulai dari poster, majalah, buku, sampai VCD. Bahkan majalah Playboy yang udah masyhur kepornoannya pun udah masuk ke Indonesia setelah majalah porno lainnya eksis di negeri ini.
Menahan pandangan dari lawan jenis termasuk juga nggak liat hal-hal yang porno semacam ini. Pornografi juga memancing kejahatan seperti pelecehan seksual dan pemerkosaan. Berapa banyak kasus perkosaan berawal dari nonton VCD porno.
Alhamdulillah, nilai-nilai syariat Islam udah mulai ditegakkan di negeri kita. Setelah Undang-Undang Anti Pornografi dan Pornoaksi disahkan, kita nggak aman dari tuntutan hukum dunia dalam masalah ini. Kalo ketauan liat atau bawa barang-barang berbau porno, kamu bisa dipenjara atau kena denda. Selain itu, kamu masih harus menghadapi tuntutan hukum akherat kalo nggak tobat.
ONANI MASTURBASI
Maksiat yang satu ini juga terkenal banget dilakukan oleh para remaja. Sebabnya rata-rata sama, ingin tahu dan besarnya nafsu seksual pada masa remaja. Menurut penelitian, aktivitas ini lebih banyak dilakukan remaja pria (sekitar 90%), namun ada juga remaja perempuan yang melakukannya (30%).
Sebagian orang menganggap melepaskan syahwat dengan onani/ masturbasi merupakan jalan yang lebih selamat daripada berzina. Kadar maksiat mungkin memang lebih rendah dari zina beneran. Tapi bukan berarti onani nggak terlarang. Dalam Islam, melampiaskan nafsu syahwat hanya diperkenankan dilakukan terhadap istri atau suami. Barangsiapa yang mencari pelampiasan selain itu maka mereka termasuk orang yang melampaui batas. Onani jelas termasuk jalan lain, berarti onani termasuk perbuatan melampaui batas.
Jika onani dibolehkan, tentu Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasalam nggak perlu memerintahkan para pemuda yang belum mampu untuk menikah untuk berpuasa. Mereka yang belum mampu menikah tentu tinggal diperintahkan untuk onani. Namun kenyataannya enggak, mereka yang belum mampu menikah diperintahkan untuk berpuasa, tidak diperintahkan untuk onani. Jadi, onani tetap aja terlarang.
MUSIK
Satu hal yang biasanya remaja kurang tahu bahwa hal tersebut juga merupakan maksiat adalah mendengarkan musik. Parahnya, kehidupan remaja saat ini kayaknya nggak bisa lepas dari musik. Konsumen musik terbanyak tetap aja remaja. Buktinya, media cetak remaja, baik yang untuk cewek atau cowok, baik yang majalah atau yang tabloid, semuanya memberikan porsi ruang yang lumayan besar bagi berita musik.
Musik merupakan sesuatu yang haram karena Rasulullah bersabda tentang akan datangnya suatu kaum yang menghalalkannya. Musik merupakan senjata ampuh setan untuk melalaikan manusia dari mendengarkan Al-Quran.
Musik juga merupakan pembuka kemaksiatan lain. Orang yang suka musik mungkin akan sering menghadiri pertunjukan musik. Biasanya di pertunjukan musik, sponsornya adalah rokok. Trus, kalo beli tiket, dapat rokok gratis. Malah jadinya merokok kan? Belum lagi kalo acaranya bertempat di klub malam, pasti mereka jual minuman beralkohol juga. Udah acaranya kelar, acara lanjutannya pasti disko dan dansa bareng. Waduh, waduh,,,jangan sampe dech!
MENCONTEK
Dosa yang ini biasa terjadi di sekolah, terutama saat ulangan atau ujian. Mencontek dilakukan untuk mendapatkan nilai yang bagus. Hakikatnya, mencontek adalah menipu, baik diri sendiri maupun guru.
Hasil yang kamu peroleh mungkin memang seperti yang kamu harapkan. Tapi betulkah demikian kemampuanmu? Ingatlah, pertanggungjawaban nggak cuma didepan guru saja. Di akherat nanti, penipuan yang kamu lakukan tersebut juga harus kamu pertanggungjawabkan. Nah lo!
MEROKOK
“Nggak jantan kalo nggak merokok!”
Remaja pria kalo udah diberi cap seperti ini biasanya keder juga. Lalu, ikut-ikutan lah ia merokok. Padahal, yang jantan adalah yang nggak merokok; sendirian tanpa rokok aja udah berani menghadapi masalah hidup. Kenyataannya, rokok memang bisa menjadi pelarian orang-orang pengecut yang nggak berani menghadapi hidup.
Rokok seluruhnya mengandung racun. Bisa jadi ia malah lebih berbahaya daripada khamr. Alloh melarang kita membinasakan diri kita sendiri. Kalo begitu, menghisap rokok juga diharamkan.
Rokok juga merupakan pintu untuk merasakan hal-hal haram lainnya. Pecandu rokok bisa-bisa tertarik untuk mencampurkan ganja di rokoknya. Ganja mempunyai efek memabukkan, jadi tentu saja ganja adalah barang haram. Kalo udah kenal rokok-dan ganja- nggak lama kemudian para remaja akan mencoba obat-obat penenang. Nggak ketinggalan juga miras. Seringkali pecandu semua itu berawal dari merokok. Busyeeet..!
HAL SIA-SIA
Waktu luang bisa menjadi bumerang. Tentu, kalo kita nggak bisa memanfaatkannya untuk kebaikan. Remaja yang mudah suntuk karena kebelumstabilan emosinya, ditambah beratnya beban pelajaran di sekolah membuat mereka lebih sering memanfaatkan waktu luang untuk bersenang-senang. Masalahnya kebanyakan hal yang senang-senang itu adalah hal yang sia-sia. Contohnya adalah kebiasaan nongkrong, maen game, keluyuran di pusat perbelanjaan, dsb.
Bayangkan, jika waktu luang itu kita gunakan untuk aktifitas yang bermanfaat. Oke, mungkin kamu bosen juga. Kebanyakan remaja pikir aktifitas bermanfaat itu harus yang perlu mikir-mikir berat. Sebenarnya enggak. Asal kamu punya hobi positif maka itu juga aktivitas yang bermanfaat.
Misalnya saja kamu seneng elektronika, maka waktu luangmu bisa kamu gunakan untuk belajar pemrograman, atau bikin situs dakwah, dan lain-lainnya. Paling gampang, waktu luangmu kamu gunakan untuk membaca, menambah ilmu -dan juga sesedikit ilmu yang diberikan di sekolah umum- adalah ilmu agama. Jadi, baca buku agama pas waktu luang sangat pas buatmu

Selengkapnya...

kesehatan mental remaja

Posted by meirina Label:


Dalam psikologi perkembangan remaja dikenal sedang dalam fase pencarian jati diri yang penuh dengan kesukaran dan persoalan. Fase perkembangan remaja ini berlangsung cukup lama kurang lebih 11 tahun, mulai usia 11-19 tahun pada wanita dan 12-20 tahun pada pria. Fase perkebangan remaja ini dikatakan fase pencarian jati diri yang penuh dengan kesukaran dan persoalan adalah karena dalam fase ini remaja sedang berada di antara dua persimpangan antara dunia anak-anak dan dunia orang-orang dewasa.
Kesulitan dan persoalan yang muncul pada fase remaja ini bukan hanya muncul pada diri remaja itu sendiri melainkan juga pada orangtua, guru dan masyarakat. Dimana dapat kita lihat seringkali terjadi pertentangan antara remaja dengan orangtua, remaja dengan guru bahkan dikalangan remaja itu sendiri.




Mengapa hal ini bisa terjadi? Secara singkat dapat dijelaskan bahwa keberadaan remaja yang ada di antara dua persimpangan fase perkembanganlah (fase interim) yang membuat fase remaja penuh dengan kesukaran dan persoalan. Dapat dipastikan bahwa seseorang yang sedang dalam keadaan transisi atau peralihan dari suatu keadaan ke keadaan yang lain seringkali mengalami gejolak dan goncangan yang terkadang dapat berakibat buruk bahkan fatal (menyebabkan kematian).(Syah, 2001)
Namun, pada dasarnya semua kesukaran dan persoalan yang muncul pada fase perkembangan remaja ini dapat diminimalisir bahkan dihilangkan, jika orangtua, guru dan masyarakat mampu memahami perkembangan jiwa, perkembangan kesehatan mental remaja dan mampu meningkatkan kepercayaan diri remaja.Persoalan paling signifikan yang sering dihadapi remaja sehari-hari sehingga menyulitkannya untuk beradaptasi dengan lingkungannya adalah hubungan remaja dengan orang yang lebih dewasa, terutama sang ayah, dan perjuangannya secara bertahap untuk bisa membebaskan diri dari dominasi mereka pada level orang-orang dewasa.
Seringkali orangtua mencampuri urusan-urusan pribadi anaknya yang sudah remaja dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut, “Dimana kamu semalam?”, “Dengan siapa kamu pergi?”, “Apa yang kamu tonton?” dan lain sebagainya. Pertanyaan-pertanyaan tersebut pada dasarnya ditujukan oleh orangtua adalah karena kepedulian orangtua terhadap keberadaan dan keselamatan anak remajanya. Namun ditelinga dan dipersepsi anak pertanyaan-pertanyaan tersebut seperti introgasi seorang polisi terhadap seorang criminal yang berhasil ditangkap.
Menurut pandangan para ahli psikologi keluarga atau orangtua yang baik adalah orangtua yang mampu memperkenalkan kebutuhan remaja berikut tantangan-tantangannya untuk bisa bebas kemudian membantu dan mensupportnya secara maksimal dan memberikan kesempatan serta sarana-sarana yang mengarah kepada kebebasan. Selain itu remaja juga diberi dorongan untuk memikul tanggung jawab, mengambil keputusan, dan merencanakan masa depannya. Namun, proses pemahaman ini tidak terjadi secara cepat, perlu kesabaran dan ketulusan orangtua di dalam membimbing dan mengarahkan anak remajanya.
Selanjutnya para pakar psikologi menyarankan strategi yang paling bagus dan cocok dengan remaja adalah strategi menghormati kecenderungannya untuk bebas merdeka tanpa mengabaikan perhatian orangtua kepada mereka. Strategi ini selain dapat menciptakan iklim kepercayaan antara orangtua dan anak, dapat juga mengajarkan adaptasi atau penyesuaian diri yang sehat pada remaja. Hal ini sangat membantu perkembangan, kematangan, dan keseimbangan jiwa remaja. (Mahfuzh, 2001)
Pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi selama masa remaja tidak selalu dapat tertangani secara baik. Pada fase ini di satu sisi remaja masih menunjukkan sifat kekanak-kanakan, namun di sisi lain dituntut untuk bersikap dewasa oleh lingkungannya. Sejalan dengan perkembangan sosialnya, mereka lebih konformitas pada kelompoknya dan mulai melepaskan diri dari ikatan dan kebergantungan kepada orangtuanya, dan sering menunjukkan sikap menantang otoritas orangtuanya.
Remaja yang salah penyesuaian dirinya terkadang melakukan tindakan-tindakan yang tidak realistis, bahkan cenderung melarikan diri dari tanggung jawabnya. Perilaku mengalihkan masalah yang dihadapi dengan mengkonsumsi minuman beralkohol banyak dilakukan oleh kelompok remaja, bahkan sampai mencapai tingkat ketergantungan penyalahgunaan obat terlarang dan zat adiktif.
Berkaitan dengan pelepasan tangung jawab, dikalangan remaja juga sering dijumpai banyak usaha untuk bunuh diri. di Negara-negara maju, seperti Amerika, Jepang, Selandia Baru, masalah bunuh diri dikalangan remaja berada pada tingkat yang memprihatinkan. Sedangkan dinegara berkembang seperti Indonesia, perilaku tidak sehat remaja yang beresiko kecelakaan juga banyak dilakukan remaja, seperti berkendaraan secara ugal-ugalan. Hal lain yang menjadi persoalan penting dikalangan remaja disemua negara adalah, meningkatnya angka delinkuensi. Perilaku tersebut misalnya keterlibatan remaja dalam perkelahian antar sesame, kabur dari rumah, melakukan tindakan kekerasan, dan berbagai pelanggaran hukum, adalah umum dilakukan oleh remaja.
Kesehatan mental masyarakat pada dasarnya tercermin dari segi-segi kesehatan mental remaja. Makin tinggi angka delikuensi, bunuh diri remaja, penggunaan obat dan ketergantungan pada zat adiktif, berarti kesehatan mental masyarakat makin rendah.Usaha bimbingan kesehatan mental sangat penting dilakukan dikalangan remaja, dalam bentuk program-program khusus, seperti peningkatan kesadaran terhadap kesehatan mental, penyuluhan tentang kehidupan berumah tangga, hidup secara sehat dan pencegahan penggunaan zat-zat adiktif, serta penyuluhan tentang pencegahan terhadap HIV/AIDS, dan sejenisnya.
Program kesehatan mental remaja ini dapat dilakukan melalui institusi-institusi formal remaja, seperti sekolah, dan dapat pula melalui intervensi-intervensi lain seperti program-program kemasyarakatan, atau program-program yang dibuat khusus untuk kelompok remaja.

Selengkapnya...

Menyelamatkan Remaja Dari Pergaulan Bebas

Posted by meirina Label:


Hancurnya moralitas remaja saat ini, tampak nya terus menjadi fakta yang layak disesali. Ber bagai aksi asosial dari kalangan remaja telah menja di wacana mengerikan, mulai dari tawuran, free seks, narkoba, perampokan, sampai para pemerko saan yang dilakukan oleh kalangan remaja kita sema kin membenarkan akan begitu parahnya kondisi moralitas remaja kita saat ini. Remaja telah mulai kehilangan kekuataan moralitasnya, sehingga deg radasi moralitas di kalangan mereka sangat sulit untuk diselesaikan. Masalah tersebut, sebenarnya tidak bisa terlepas akibat faktor yang tidak asing lagi di telinga kita, yaitu pergaulan bebas yang ti dak lagi terkontrol.
Pergaulan bebas yang biasanya terjadi di kala ngan remaja, mudah dilakukan, karena pada masa ini, para remaja memiliki kondisi mental dan pemiki ran yang sangat labil, sehingga mudah terjebak pada hal-hal yang tidak baik dilakukan. Kondisi labil tersebut, sangat berpengaruh terhadap kehidu pan remaja, sehingga mereka sangat musah terje bak dengan arus kehidupan yang dihadapinya, se kalipun arus tersebut akan membuat dirinya me nyesal di hari kemudian, termasuk melakukan hal-hal yang abnormal sekalipun. Remaja cenderung tidak pernah menyadari bahwa setiap perilaku asosial dan tanpa etika, akibat dari pergaulan yang dilakukan tanpa kontrol.




oleh : Fauzi Alambara
Hancurnya moralitas remaja saat ini, tampak nya terus menjadi fakta yang layak disesali. Ber bagai aksi asosial dari kalangan remaja telah menja di wacana mengerikan, mulai dari tawuran, free seks, narkoba, perampokan, sampai para pemerko saan yang dilakukan oleh kalangan remaja kita sema kin membenarkan akan begitu parahnya kondisi moralitas remaja kita saat ini. Remaja telah mulai kehilangan kekuataan moralitasnya, sehingga deg radasi moralitas di kalangan mereka sangat sulit untuk diselesaikan. Masalah tersebut, sebenarnya tidak bisa terlepas akibat faktor yang tidak asing lagi di telinga kita, yaitu pergaulan bebas yang ti dak lagi terkontrol.
Pergaulan bebas yang biasanya terjadi di kala ngan remaja, mudah dilakukan, karena pada masa ini, para remaja memiliki kondisi mental dan pemiki ran yang sangat labil, sehingga mudah terjebak pada hal-hal yang tidak baik dilakukan. Kondisi labil tersebut, sangat berpengaruh terhadap kehidu pan remaja, sehingga mereka sangat musah terje bak dengan arus kehidupan yang dihadapinya, se kalipun arus tersebut akan membuat dirinya me nyesal di hari kemudian, termasuk melakukan hal-hal yang abnormal sekalipun. Remaja cenderung tidak pernah menyadari bahwa setiap perilaku asosial dan tanpa etika, akibat dari pergaulan yang dilakukan tanpa kontrol.
Oleh karenanya, ketika pergaualan yang men jadi akar masalah, perlu diupayakan suatu upaya agar remaja dapat menjauhi perbuatan-perbuatan yang tidak baik, sehingga akan tercipta satu model pergaulan yang bahkan akan dapat memberikan dampak nyata terhadap pergaulan. Untuk memutus masalah pergaulan yang tidak baik, yang harus di lakukan adalah mengarahkan kembali pola perga ulan remaja dari pola pergaulan yang tidak berorien tasi pada basis moralitas ke arah pergaulan yang sesuai dengan etika pergaulan, yaitu dengan cara menghindarkan remaja dari pola pergaulan tanpa moral, dengan pola pergaulan dirnana nilai-nilai moral dapat menjadi pegangan pergaulan mereka.
Untuk itulah, guna menyelamatkan remaja dari pergaulan yang tidak terkendali ini, beberapa hal yang mungkin bisa dilakukan, misalnya :
(1) Keluarga harus mamu menjadi pengendali pergaulan remaja dengan ketat. Orang tua dalam hal ini, harus lebih proaktif dalam mengarahkan dan menjadi pengendali bagi para remaja mereka masing-masing, terutama dalam hal menata pergau alan mereka agar lebih santun dan sesuai dengan kaidah-kaidah pergaualan yang bernilai posisitif. Orang tua harus senantiasa mengevaluasu sikap dan gerak gerik pergaualan remaja dalam setiap waktu, orang tua jangan sampai bersikap apatis atas sikap dan pergaulan para remaja mereka, se hingga anak remaja mereka akan menjadi remaja yang dapat terbina dengan baik. Sebab, keluarga (orang tua) pada intinya sebagai institusi terkecil di dalam proses pendidikan anak serta dalam rangka membangun mentalitas remaja, agar tetap terba ngun menjadi remaja yang memiliki mental dan mo ralitas yang kokoh.
(2) Lembaga pendidikan, seperti sekolah dan lembaga-lembaga keagamaa juga harus proaktif dalam mengendalikan masalah pergaualan remaja. Lembaga pendidikan memiliki peran yang sangat signifikan dalam mengantisipasi pergaulan remaja. Lembaga pendidikan tidak hanya berfungsi sebagai pemberi wawasan mentalitas, tetapi juga harus mampu menjadi pengawas setiap perilaku atau per gaulan-pergaulan yang tidak baik untuk dilakukan oleh para remaja. Dengan kata lain, sekolah juga harus mampu menjadi institusi yang tidak hanya dapat mendidik mereka di dalam kelas, tetapi juga harus mampu mendidik mereka di luar kelas, yaitu pada saat remaja melakukan interaksi dalam ben tuk pergaulan-pergaualan bebas di luar kelas. Seko lah harus dapat memproteksi geraik- geri mereka secara aktif, sehingga pergaualan mereka akan terus bisa dikawal.
Dalam kerangka ini, kerjasama yang baik kedua elernent di atas, baik antara kelurga dan sekolah, sedikit banyak akan melahirkan satu pola pengen dalian dalam rangka mengantisipasi pergaulan-per gaulan remaja yang tidak diharapkan. Karena per gaulan bebas itulah yang menjadi faktor utama terjadinya perilaku-perilaku asosial kalangan rema ja. Sementara remaja adalah aset masa depan yang harus diselamatkan. Mental dan moralitas me reka merupakan harapan bangsa yang harus ber sih, karena merekalah calon-calon pemimpin bangsa ini. Mereka harus diselematkan dari pergaualan bebas dan pergaulan-pergaulan yang tidak mendi dik, karena pergaulan yang bebas, hanya membuat kalangan remaja kita menjadi generasi-generasi yang kehilangan dedikasinya sebagai calon pemim pin.
Hal itu juga dirasakan oleh orang-orang Barat, yang notabene telah berekonomi mapan betapa dampak negatif dari pergaualan bebas ini. Oleh ka rena itu, salah satu hal yang dilakukan oleh orang-orang barat dalam mengantisipasi pergaulan bebas ini adalah dengan cara memisah antara anak-anak puteri dengan laki-laki dalam semua jenjang pendi dikan dan lembaga-lembaga sekolah.
Langkah tersebut tentu saja merupakan salah satu pilihan yang dilakukan oleh orang-orang Barat dalam rangkja mengantisipasi terciptanya pergau lan bebas di kalangan remaja (anak sekolah). Pe misahan antara laki-laki dan perempuan dalam seti ap jenjang lembaga pendidikan, jelas merupajan langkah yang sangat tepat, sehingga pergaulan bebas antara remaja putera dan putri akan dapat terkawal dengan baik, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diharapkan.


Selengkapnya...

Dampak Kehamilan Pra Nikah Pada Remaja

Posted by meirina Label:


tidak dapat dipungkiri bahwa sekarang anak - anak remaja semakin punya banyak peluang untuk pergaulan bebas. Terutama di kota besar. Media informasi dan tehnologi semakin canggih, berbagai macam tayangan film dan berita dengan mudah diakses. Sementara di sisi lain orangtua sibuk bekerja. Tanpa disadari mereka telah kehilangan banyak momen penting dalam pengawasan pertumbuhan dan perkembangan anak .
Beberapa kali saya pernah bertanya ( secara acak ) pada murid - murid perempuan Sekolah Dasar di sekitar lingkungan saya tinggal . Pertanyaannya sebenarnya sederhana dan hanya dua hal saja. Yang pertama saya ingin mengetahui seberapa banyak anak Sekolah Dasar yang mendapat haid pertama dan belum sempat diberitahu oleh orangtuanya mengenai persiapan menghadapi haid pertama kali. Jawaban mereka polos dan lugu - lugu. Dan ada beberapa jawaban yang membuat saya terharu.
Memang ada juga yang menjawab sudah mendapat pelajaran di sekolah tentang haid. Meskipun sudah mendapat pelajaran dari sekolah, namun kenyataannya anak - anak tersebut juga ada yang mengaku panik, takut dan malu. Bahkan ada yang merahasiakan pada orang tuanya . Ada pula yang menjawab belajar cara perawatan diri saat haid justru dari pembantunya .
Pada jaman dulu anak perempuan haid rata- rata usia 12 atau 16 tahun. Tetapi sekarang usia 8 atau 9 tahun sudah mulai banyak terjadi. Beberapa pendapat para ahli menyebutkan anak perempuan mendapat haid pertama dalam usia yang lebih muda karena faktor gisi yang semakin baik dan pengaruh dari lingkungan.
Lalu pertanyaan kedua yang saya ajukan pada beberapa anak Sekolah Dasar yang sudah mendapat haid tersebut adalah :
‘” Apakah kalian sudah punya pacar ? “




Tahukah anda salah satu jawaban polos dari anak - anak itu ?
“Aku sudah punya pacar namanya Yudi, dia sering bantu aku buat PR “
Sahabat bidancare, peryataan di atas sudah cukup jelas bukan? Saya harap anda bisa merenungkan nya. Mereka sudah haid dan punya pacar diusia yang belia. Ini bukan persoalan salah atau benar, boleh atau tidak. Yang dibutuhkan mereka adalah adalah PENDAMPINGAN yang intensif dengan penuh kasih sayang. Berusahalah memberikan sedikit waktu anda untuk mendampingi putri anda dalam suasana bersahabat, bicara dari hati ke hati. Jika anda langsung melarang atau marah, belum tentu menyelesaikan masalah. Mereka justru pacaran sembunyi - sembunyi dan ini berbahaya.
Jadilah sahabat terbaik bagi putri anda yang sudah memasuki masa pubertas. Jika perlu beri kesempatan pada anak - anak untuk mengundang teman - temannya bermain ke rumah sehingga anda bisa mengetahui dan mengenal siapa saja yang menjadi sahabat anak - anak kita. Jalin relasi yang baik juga dengan orang tua dari sahabat putri anda. Jika ada kesempatan berdua saja dengan putri anda cobalah berbincang - bincang dan sambil bergurau bertanya tentang hal - hal menarik tentang pacar mereka. Buatlah pembicaraan rileks dan santai tanpa berkesan ingin menyelidiki agar anak mau terbuka. Lalu pelan - pelan anda bisa memberi masukan pada anak mengenai pendidikan seksualitas. Dan mengarahkan untuk tidak berpacaran dulu tanpa anak merasa disalahkan .
Sahabat bidancare, banyak sekali bacaan bermutu di toko buku mengenai pendidikan seksualitas pada remaja. Jika tidak sempat ke toko buku anda bisa memanfaatkan beberapa informasi berikut dari bidancare untuk menjadi bahan diskusi anda dengan anak - anak atau saat bersama para ibu dalam acara arisan atau PKK . Sesekali ngrumpi tentang kesehatan bagus juga dijadikan topik bukan? Semoga bermanfaat . Salam untuk teman - teman arisan dan PKK dari www.bidancare.com.
Sahabat bidancare, menurut Prof Ida Bagus Gde Manuaba SpOG dan beberapa literatur lain ada beberapa masalah penting yang perlu mendapat perhatian sebagai dampak kehamilan pranikah pada remaja. Saya coba rangkum di dalam tulisan berikut ini semoga bermanfaat .
Dampak kehamilan pranikah pada remaja :
1 . Masalah kesehatan Reproduksi
Kesehatan reproduksi sangat penting bagi remaja (putri ) yang kelak akan menikah dan menjadi orangtua. Kesehatan reproduksi yang prima akan menjamin generasi yang sehat dan berkualitas. Di kalangan remaja telah terjadi semacam revolusi hubungan seksual yang menjurus ke arah liberalisasi dan berakibat timbulnya berbagai penyakit menular seksual yang merugikan alat reproduksi antara lain sifilis, gonorhoe, herpes alat kelamin, condiloma akuminata, HIV dan pada akhirnya AIDS.
Jika suatu saat ingin hamil normal maka besar kemungkinan alat reproduksi sudah tidak baik dan menimbulkan berbagai komplikasi dalam kehamilan baik bagi ibu maupun janin yang dikandung .
2. Masalah psikologis pada kehamilan remaja
Remaja yang hamil di luar nikah, menghadapi berbagai masalah tekanan psikologis. Yaitu ketakutan, kecewa, menyesal dan rendah diri. Dampak terberat adalah ketika pasangan yang menghamili tidak mau bertanggung jawab. Perasaan bersalah membuat mereka tidak berani berterus terang pada orang tua.
Pada beberapa kasus seringkali ditemukan remaja yang hamil pra nikah menjadi frustasi. Lalu nekad berusaha melakukan pengguguran kandungan dengan pijat ke dukun. Biasanya mereka mendapat referensi dari teman - taman sebaya agar minum obat - obatan tertentu untuk menggugurkan kandungan padahal mereka tidak tahu bahwa obat tersebut sangat berbahaya bagi keselamatan jiwa. Sementara dampak psikologis dari pihak orang tua adalah perasaan malu dan kecewa. Merasa gagal untuk mendidik putri mereka terutama dalam hal moral dan agama. Kehamilan di luar nikah masih belum bisa diterima di masyarakat Indonesia. Sehingga anak yang dilahirkan nantinya juga akan mendapat stigma sebagai anak haram hasil perzinahan. Kendati ada juga yang kemudian dinikahkan, kemungkinan besar pernikahan tersebut banyak yang gagal karena belum ada persiapan mental dan jiwa yang matang .
3. Masalah sosial ekonomi
Keputusan untuk melangsungkan pernikahan diusia dini yang bertujuan menyelesaikan masalah pasti tidak akan lepas dari kemelut seperti ; penghasilan terbatas / belum mampu mandiri dalam membiayai keluarga baru , putus sekolah, tergantung pada orangtua. Remaja yang hamil dan tidak menikah sering kali mendapat gunjingan dari tetangga. Masyarakat di Indonesia masih belum bisa menerima single parent . Kontrol sosial dan moral dari masyarakat ini memang tetap diperlukan sebagai rambu - rambu dalam pergaulan .
4.dampak kebidanan
Penyulit pada kehamilan remaja lebih tinggi dibandingkan dengan “kurun waktu reproduksi sehat” antara umur 20 sampai dengan 30 tahun .Hal ini karena belum matangnya sitem reproduksi yang berpengaruh besar terhadap kesehatan ibu maupun janin .
Berbagai permasalahan kompleks tersebut di atas memudahkan terjadi :
a. Pengguguran kandungan dengan sengaja atau sering disebut abortus provocatus.
Selain melanggar agama dan hukum juga berakibat membahayakan keselamatan jiwa. Tindakan aborsi ilegal mengakibatkan terjadi infeksi, perdarahan dan sebagai akibat lanjut adalah kemandulan.
b. Terjadi berbagai komlikasi kesehatan yang buruk bagi janin dalam kandungan.
Antara lain persalinan prematur dan berat badan bayi yang rendah karena kurang gisi. Gangguan pertumbuhan organ / bayi cacat akibat pernah mengkonsumsi obat obatan, penggunaan korset untuk menutupi kehamilan dengan menekan perut.
c . Komplikasi kehamilan pada ibu yang mengandung
- Anemia ( kekurangan sel darah merah / Hemoglobine ) karena kebutuhan gisi selama hamil tidak diperhatikan .
- Akibat stres berlebihan menimbulkan hiperemesis gravidarum (mual muntah yang berlebihan ) .
- Terjadi kenaikan tekanan darah atau keracunan kehamilan yang di sebut pre eklampsia atau berlanjut menjadi eklampsia dan dapat mengancam jiwa.
- Terjadi infeksi baik saat hamil maupun masa nifas, terutama pada kehamilan dengan latar belakang sosial ekonomi rendah.
- Meningkatkan angka kematian ibu.
Angka kematian ini terutama disebabkan karena percobaan pengguguran secara ilegal oleh dukun dan mengakibatkan infeksi, perdarahan .
Sahabat bidancare di kompasiana, semoga apa yang saya sampaikan ini dapat berguna. Sekali lagi keluarga adalah tempat pendidikan yang paling dasar untuk membentuk kepribadian dan perilaku dari anak- anak. Semoga dasar keimanan dan moral yang baik yang telah kita tanamkan sejak kanak - kanak dapat membuat mereka bertahan ketika menghadapi pengaruh buruk lingkungan .
Bidancare, Romana tari Amd Keb :sumber ; Ilmu Kebidanan dan Penyakit kandungan & Keluarga Berencana untuk Pendidikan bidan ; Prof , dr. Ida Bagus Gde Manuaba, SpOg, Perawatan kesehatan Ibu di PUSKESMAS ; DEPKES RI, Sinopsis Obstetri fisiologi dan patologi ; Prof Dr. Rustam Muchtar, MPH. Dan dari berbagai makalah seminar seksualitas pada remaja.

Selengkapnya...

Perkembangan masa remaja

Posted by meirina Label:


Masalah remaja adalah masa datangnya pubertas (sebelas sampai empat belas tahun) sampai usia sekitar delapan belas-masa tranisisi dari kanak-kanak ke dewasa. Masa ini hampir selalu merupakan masa-masa sulit bagi remaja maupun orang tuanya. Ada sejumlah alasan untuk ini:
1. Remaja mulai menyampaikan kebebasanya dan haknya untuk mengemukakan pendapatnya sendiri. Tidak terhindarkan, ini bisa menciptakan ketegangan dan perselisihan, dan bisa menjauhkan ia dari keluarganya.
2. Ia lebih mudah dipengaruhi teman-temannya dari pada ketika masih lebih muda. Ini berarti pengaruh orang tua pun melemah. Anak remaja berperilaku dan mempunyai kesenangan yang berbeda bahkan bertentangan dengan perilaku dan kesenangan keluarga. Contoh-contoh yang umum adalah mode pakaian, potongan rambut atau musik, yang semuanya harus mutakhir.
3. Remaja mengalami perubahan fisik yang luar biasa, baik pertumbuhannya maupun seksualitasnya. Perasaan seksual yang mulai muncul bisa menakutkan, membingungkan dan menjadi sumber perasaan salah dan frustasi.
4. Remaja sering menjadi terlalu percaya diri dan ini bersama-sama dengan emosinya yang biasanya meningkat, mengakibatkan ia sukar menerima nasihat orang tua.
Ada sejumlah kesulitan yang sering dialami kaum remaja yang betapapun menjemukan bagi mereka dan orang tua mereka, merupakan bagian yang normal dari perkembangan ini.




Beberapa kesulitan atau bahaya yang mungkin dialami kaum remaja, antara lain :
1. Variasi kondisi kejiwaan, suatu saat mungkin ia terlihat pendiam, cemberut, dan mengasingkan diri tetapi pada saat yang lain ia terlihat sebaliknya-periang berseri-seri dan yakin. Perilaku yang sukar ditebak dan berubah-ubah ini bukanlah abnormal. Itu hanya perlu diprihatinkan bila ia terjerumus dalam kesulitan, kesulitan di sekolah atau kesulitan dengan teman-temannya.
2. Rasa ingin tahu seksual dan coba-coba, hal ini normal dan sehat. Rasa ingin tahu seksual dan bangkitnya birahi adalah normal dan sehat. Ingat, bahwa perilaku tertarik pada seks sendiri juga merupakan ciri yang normal pada perkembangan masa remaja. Rasa ingin tahu seksual dan birahi jelas menimbulkan bentuk-bentuk perilaku seksual.
3. Membolos
4. Perilaku anti sosial, seperti suka mengganggu, berbohong, kejam dan agresif. Sebabnya mungkin bermacam-macam dan banyak tergantung pada budayanya. Akan tetapi, penyebab yang mendasar adalah pengaruh buruk teman, dan kedisiplinan yang salah dari orang tua terutama bila terlalu keras atau terlalu lunak-dan sering tidak ada sama sekali
5. Penyalahgunaan obat bius
6. Psikosis, bentuk psikosis yang paling dikenal orang adalah skizofrenia.
Apa yang harus anda lakukan bila anda merasa cemas terhadap anak remaja anda
Langkah pertama adalah bertanya kepada diri sendiri apakah perilaku yang mencemaskan itu adalah perilaku yang normal pada anak remaja. Misalnya adalah pemurung, suka melawan, lebih senang sendiri atau bersama teman-temannya dari pada bersama anda. Anak remaja anda ingin menunjukan bahwa ia berbeda dengan anda. Hal ini dilakukan dengan berpakaian menurut mode mutakhir, begitu pula dengan kesenanganya pada potongan rambut dan musik. Semua itu sangat normal, asal perilaku tersebut tidak membahayakan, anda tidak perlu prihatin.
Tindakan selanjutnya adalah menetapkan batas dan mempertahankannya. Menetapkan batas itu sangatlah penting, tetapi batas-batas itu haruslah cukup lebar untuk memungkinkan eksplorasi yang sehat.
• Bila perilaku anak anda membahayakan atau melampaui batas-batas yang anda harapkan, langkah berikutnya adalah memahami apa yang tidak beres.
• Depresi dan perilaku yang membahayakan diri selalu merupakan respon terhadap stres yang tidak dapat diatasinya.
• Anak remaja yang berperilaku atau suka membolos seringkali akibat meniru dan mengikuti teman-temannya, dan merupakan respon dari sikap orang tua yang terlalu ketat atau terlalu longgar.
• Minum-minuman alkohol dan menghisap ganja biasanya merupakan respon terhadap stres dan akibat meniru teman. Masalah seksual paling sering mencerminkan adanya kesulitan diri didalam proses pendewasaan.
Secara umum masalah yang terjadi pada remaja dapat diatasi dengan baik jika orang tuanya termasuk orang tua yang "cukup baik". Donald winnicott, seorang psikoanalisis dari Inggris memperkenalkan istilah "good enough mothering" ia menggunakan istilah ini untuk mengacu pada kemampuan seorang ibu untuk mengenali dan memberi respon terhadap kebutuhan anaknya, tanpa harus menjadi ibu yang sempurna. Sekarang laki-laki pun telah "diikutsertakan", sehingga cukup beralasan untuk membicarakan tentang "menjadi orang tua yang cukup baik"
Tugas-tugas yang dilakukan oleh orang tua yang cukup baik, secara garis besar adalah:
1. memenuhi kebutuhan fisik yang paling pokok; sandang, pangan dan kesehatan
2. memberikan ikatan dan hubungan emosional, hubungan yang erat ini merupakan bagian penting dari perkembangan fisik dan emosional yang sehat dari seorang anak.
3. Memberikan sutu landasan yang kokoh, ini berarti memberikan suasana rumah dan kehidupan keluarga yang stabil.
4. Membimbing dan mengendalikan perilaku.
5. Memberikan berbagai pengalaman hidup yang normal, hal ini diperlukan untuk membantu anak anda matang dan akhirnya mampu menjadi seorang dewasa yang mandiri. Sebagian besar orang tua tanpa sadar telah memberikan pengalaman-pengalaman itu secara alami.
6. Mengajarkan cara berkomunikasi, orang tua yang baik mengajarkan anak untuk mampu menuangkan pikiran kedalam kata-kata dan memberi nama pada setiap gagasan, mengutarakan gagasan-gagasan yang rumit


Selengkapnya...

Kenakalan Remaja

Posted by meirina Label:


Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.

Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transisi.

Definisi kenakalan remaja menurut para ahli
• Kartono, ilmuwan sosiologi
Kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang".
• Santrock
"Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal."

Sejak kapan masalah kenakalan remaja mulai disoroti?
Masalah kenakalan remaja mulai mendapat perhatian masyarakat secara khusus sejak terbentuknya peradilan untuk anak-anak nakal (juvenile court) pada 1899 di Illinois, Amerika Serikat.
Jenis-jenis kenakalan remaja
• Penyalahgunaan narkoba
• Seks bebas
• Tawuran antara pelajar





Penyebab terjadinya kenakalan remaja
Perilaku 'nakal' remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal) maupun faktor dari luar (eksternal). Faktor internal:
1. Krisis identitas
Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.
2. Kontrol diri yang lemah
Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku 'nakal'. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.

Faktor eksternal:
1. Keluarga
Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.
2. Teman sebaya yang kurang baik
3. Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.

Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja:
1. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
2. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama.
3. Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.
4. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.
5. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.


Selengkapnya...

NARKOBA???? OH NO........!!!

Posted by meirina Label:


Bahaya bagi Remaja
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya.
Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja.
Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.
Apa yang masih bisa dilakukan?






Banyak yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja menyalahgunakan narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba. Ada tiga tingkat intervensi, yaitu
1. Primer, sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan, penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga, dll. Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih banyak berperan pada tahap intervensi ini. kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi melalui berbagai bentuk materi KIE yang ditujukan kepada remaja langsung dan keluarga.
2. Sekunder, pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (treatment). Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal (initialintake)antara 1 - 3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi komplikasi medik, antara 1 - 3 minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.
3. Tertier, yaitu upaya untuk merehabilitasi merekayang sudah memakai dan dalam proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3-12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase sosialiasi dalam masyarakat, agar mantan penyalahguna narkoba mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan, mengembangkan kegiatan alternatif, dll.


Selengkapnya...

Merokok??? apa untungnya??

Posted by meirina Label:


REMAJA DAN ROKOK
Dimasa modern ini, merokok merupakan suatu pemandangan yang sangat tidak asing. Kebiasaan merokok dianggap dapat memberikan kenikmatan bagi siperokok, namun dilain pihak dapat menimbulkan dampak buruk bagi si perokok sendiri maupun orang-orang disekitarnya. Berbagai kandungan zat yang terdapat di dalam rokok memberikan dampak negatif bagi tubuh penghisapnya. Beberapa motivasi yang melatabelakangi seorang merokok adalah untuk mendapat pengakuan (anticipatory beliefs), untuk menghilangkan kekecewaan (reliefing beliefs), dan menganggap perbuatannya tersebut tidak melanggar norma (permissive/ fasilitative) (Joewana, 2004). Hal ini sejalan dengan kegiatan merokok yang dilakukan oleh remaja yang biasanya dilakukan didepan orang lain, terutama dilakukan didepan kelompoknya karena mereka sangat tertarik kepada kelompok sebayanya atau dengan kata lain terikat dengan kelompoknya.
PENYEBAB REMAJA MEROKOK




1. Pengaruh Orangtua.
Salah satu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak-anak muda yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu memperhatikan anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik yang keras lebih mudah untuk menjadi perokok dibanding anak-anak muda yang berasal dari lingkungan rumah tangga yang bahagia (Baer&Corado dalam Atkinson, Pengantar psikologi, 1999:294).
2. Pengaruh teman.
Berbagai fakta mengungkapkan bahwa semakin banyak remaja merokok maka semakin besar kemungkinan teman-temannya adalah perokok juga dan demikian sebaliknya. Diantara remaja perokok terdapat 87% mempunyai sekurang-kurangnya satu atau lebih sahabat yang perokok begitu pula dengan remaja yang tidak merokok.
3. Faktor Kepribadian
Orang mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin melepaskan diri dari rasa sakit fisik atau jiwa, membebaskan diri dari kebosanan. Namun satu sifat kepribadian yang bersifat prediktif pada pengguna obat-obatan (termasuk rokok) ialah konformitas sosial.
4. Pengaruh Iklan
Melihat iklan di media masa dan elektonik yang menampilkan gambaran bahwa perokok adalah lambang kejantanan atau glamour, membuat remaja seringkali terpicu untuk mengikuti perilaku seperti yang ada dalam iklan tersebut.


Selengkapnya...

Masalah Kesehatan Reproduksi Remaja Putri Indonesia Masih Terabaikan

Posted by meirina Label:


Masalah kesehatan reproduksi dan seksualitas remaja perempuan di Indonesia masih terabaikan, ini terlihat dari banyaknya kasus kehamilan di luar nikah, kekerasan masa pacaran dan aborsi dengan obat-obatan yang beresiko tinggi.
"Data konseling kehamilan tidak dikehendaki selama 2004 menunjukkan 560 kasus reproduksi dengan proporsi usia di bawah 18 tahun mencapai 10,89 persen," kata Indana Laazulva SIP Mkes pada seminar Kesehatan Reproduksi bagi Ibu, Remaja dan Anak dalam Perspektif Gender yang diselenggarakan Pusat Studi Wanita Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), di Yogyakarta, Sabtu.
Menurut dia, sebagian remaja tersebut berusia 14 hingga 24 tahun, dan pengetahuan mereka tentang resiko melakukan hubungan seks masih rendah. "Ini karena kurangnya informasi mengenai seksualitas dan reproduksi," sambungnya.
Salah satu solusinya, yakni melalui program promotif, preventif dan kuratif, antara lain dengan pelatihan kepada remaja perempuan untuk berkata `tidak` jika diajak berhubungan seks oleh pacarnya, layanan kesehatan yang ramah dan bisa diakses secara mudah oleh para remaja, memperbaiki komunikasi antar orangtua dan anak.
Juga bisa melalui pemberian dukungan sosial, spikis dan layanan kesehatan bagi perempuan korban kehamilan tidak dikehendaki (KTD)
Kata dia, pemerintah sendiri perlu menetapkan kebijakan dalam menjalankan program tersebut, yakni dengan menyediakan pembiayaan kesehatan reproduksi remaja sesuai kesepakatan International Conference for Population and Development (ICPD) Kairo 1994 tentang hak-hak remaja.
Dalam seminar ini juga dibahas pentingnya informasi bagi para ibu dalam memenuhi kebutuhan gizi bagi bayi, sehingga bayi tidak akan mengalami gangguan selama pertumbuhannya.




Dicontohkannya, salah satu penyakit karena kekurangan gizi adalah anencephaly, yakni bayi lahir dengan tidak memiliki otak, sehingga mengakibatkan kematian.
Pakar gizi anak Rumah Sakit Dr Sardjito Yogyakarta Dr Endy Paryanto P mengatakan masyarakat perlu memahami pentingnya asupan gizi untuk kesehatan bayi agar tidak mengalami resiko kesehatan dalam pertumbuhannya.
Ia mengatakan peran makanan dalam tumbuh kembang anak adalah membentuk struktur pertumbuhan otak dan menjalankan fungsi otak, yang pertumbuhannya dimulai sejak bayi masih dalam kandungan sampai usia 12 tahun.
Menurut dia, selama ini penyuluhan kesehatan belum dilakukan secara menyeluruh, sehingga masih banyak warga masyarakat yang belum tahu bahwa gizi merupakan kebutuhan utama dan penting bagi pertumbuhan bayi.
Maka, peran pemerintah, orangtua, Lembaga Sosial Masyarakat (LSM), institusi pendidikan serta masyarakat sangat diperlukan dalam memahami, mencegah serta cara mengatasi masalah seksualitas dan seputar kasus reproduksi itu.

Selengkapnya...

Bahaya kecanduan internet bagi remaja

Posted by meirina Label:


Kecanduan internet bisa kita definisikan sebagai keinginan untuk melakukan aktifitas online pada jaringan internet secara terus menerus dalam waktu yang lama. Seperti jenis kecanduan yang lain, kecanduan internet pun bisa memberikan akibat yang buruk bagi si pecandu internet. Para pecandu internet disinyalir bahwa sebagian besar adalah dari kelompok remaja. Dan beberapa waktu yang lalu, para peneliti di Australia dan China melakukan studi khusus tentang kecanduan internet ini.

Remaja Pecandu Internet Lebih Mungkin Celakai Diri

Remaja yang kecanduan internet punya kemungkinan lebih besar untuk melakukan perbuatan yang membahayakan diri mereka, demikian hasil studi ilmuwan Australia-China seperti dilaporkan Reuters health.

Para peneliti mengkaji 1.618 remaja berusia 13 sampai 18 tahun dari Provinsi Guangdong di China mengenai perilaku memukul diri, menjambak, mencubit atau membakar diri. Para responden juga diberi tes guna mengukur tingkat kecanduan mereka terhadap internet.

Kecanduan internet telah dikategorikan sebagai masalah kesehatan mental sejak pertengahan 1990-an dengan gejala yang serupa dengan kecanduan lain. Tes itu mendapati bahwa sebanyak 10 persen siswa yang disurvei kecanduan internet pada tingkat sedang, sementara kurang dari satu persen adalah pecandu berat internet.




"Semua siswa yang dikategorikan sebagai kecanduan tingkat sedang terhadap internet, 2,4 kali lipat lebih besar kemungkinannya melukai diri sendiri, satu sampai lima kali dalam 6 bulan belakangan dibandingkan dengan siswa yang tidak kecanduan internet," kata Dr. Lawrence Lam dari University of Notre Dame, Australia.

Siswa yang kecanduan Internet pada tingkat sedang hingga parah hampir lima kali lipat lebih mungkin dibandingkan dengan siswa yang tidak kecanduan untuk melukai diri mereka sendiri enam kali atau lebih dalam 6 bulan belakangan, kata Lam dan rekannya dari Sun Yat-Sen University, Guangzhou.

"Dalam beberapa tahun belakangan, dengan makin tersedianya internet di sebagian besar negara Asia, kecanduan internet telah menjadi masalah kesehatan yang bertambah besar di kalangan remaja," kata para peneliti tersebut di jurnal Injury Prevention. Mereka mengatakan hasil itu menunjukkan hubungan "yang kuat dan mencolok" antara kecanduan internet dan tindakan melukai diri di kalangan remaja bahkan jika dihitung bersama variabel lain yang berkaitan dengan perilaku seperti depresi, ketidakpuasan pada keluarga, atau peristiwa hidup yang membuat stres.

Para peneliti mengatakan hal itu menunjukkan bahwa kecanduan ialah satu faktor risiko terpisah bagi tindakan melukai diri. Para ahli menafsirkan kecanduan internet antara lain jika ada perasaan depresi, gelisah, dan murung ketika tidak melakukan kegiatan internet. Semua itu baru bisa hilang ketika pecandunya kembali melakukan kegiatan online. Mengkhayal atau terlalu memikirkan kegiatan online adalah tanda lain mengenai kecanduan internet.

"Semua perilaku ini mungkin berpangkal pada kesamaan umum ... semua faktor yang memerlukan penelitian lebih lanjut," kata mereka.


Selengkapnya...

Masalah “REMAJA” di Sekolah

Posted by meirina Label:


Di sekolah merupakan sebagian besar waktu keberadaan remaja. Kesulitan dalam hampir semua masalah hidup seringkali dimanifestasikan sebagai masalah-masalah sekolah.
Masalah-masalah sekolah selama tahun-tahun remaja kemungkinan hasil dari pemberontakan dan suatu keinginan untuk bebas. Sangat jarang, disebabkan gangguan kesehatan jiwa, seperti kegelisahan atau depresi. Penggunaan zat-zat, kekerasan dan konflik keluarga juga menjadi penyebab umum masalah-masalah sekolah. Kadangkala, penempatan akademis yang tidak sesuai-terutama sekali pada remaja yang mengalami ketidakmampuan belajar atau keterlambatan mental ringan yang tidak segera diketahui di dalam hidup-menyebabkan masalah-masalah sekolah. Umumnya, remaja dengan masalah-masalah sekolah yang signifikan harus menjalani tes pengetahuan dan evaluasi kesehatan mental. Masalah-masalah yang khusus diobati bila diperlukan, dan dukungan umum dan dorongan dilakukan.
kegagalan akademis. Masalah-masalah yang mulai terjadi di lingkungan anak-anak, seperti kurang perhatian/gangguan hiperaktif (ADHD) dan gangguan belajar, bisa berlanjut untuk menyebabkan masalah-masalah sekolah pada remaja.



Antara 1 % - 5 % remaja mengalami ketakutan memasuki sekolah. Ketakutan ini kemungkinan sama rata atau berhubungan dengan orang tertentu (seorang guru atau pelajar lain) atau peristiwa di sekolah (seperti kelas pengetahuan fisik). Remaja bisa mengalami gejala-gejala fisik, seperti sakit perut, atau bisa sederhana menolak pergi ke sekolah. Personil sekolah dan anggota keluarga harus mengidentifikasi alasannya, jika banyak, untuk rasa takut dan mendorong remaja tersebut untuk masuk sekolah.
Remaja yang sering bolos atau keluar dari sekolah telah menyadari keputusannya untuk menghindari sekolah. Remaja ini biasanya mencapai akademis yang minim dan memiliki sedikit kesuksesan atau kepuasan dari kegiatan yang berhubungan dengan sekolah. Mereka seringkali terlibat dengan tingkah laku yang beresiko tinggi, seperti melakukan seks yang tidak aman, menggunakan obat-obatan, dan terlibat dalam keributan. Remaja dengan resiko keluar dari sekolah harus diberi perhatian pada pilihan pendidikan yang lainnya, seperti pelatihan kejuruan dan prgogram alternatif lainnya.


Selengkapnya...

Suplementasi Iron Zinc Antisipasi Anemia Remaja Putri

Posted by meirina Label:


JUMLAH penduduk dunia diantaranya 52 dari 100 Ibu hamil dinyatakan anemia (WHO 2000). Di Indonesia terdapat anemia pada wus sebesar 39,5%, bumil 50,9%, buteki 45,1% (SKRT 1995) dan wus 27,7% (SKIA 2001). Apabila dilihat jumlah penduduk di dunia maupun di Indonesia pada umumnya adalah wanita yang memasuki kehamilannya dalam keadaan anemia.
Anemia pada remaja putri menjadi masalah kesehatan dengan prevalensi >15%, dimana merupakan hasil penelitian pada remaja putri 10-14 tahun di Bogor sebesar 57,1% (SKRT 1995), remaja putri di Bogor 44% (Permaesih 1988), remaja putri di Bandung 40-41% (Saidin 2002 & Lestari 1996), remaja putri di Bogor, Tangerang dan Kupang 4,17% (UNICEF 2001), remaja putri 10-19 tahun 30% (SKRT 2001), anak SD daerah pantai 23,58% (Dinkes Kab. Tangerang 2001).
Dampak anemia pada remaja putri yaitu tubuh pada masa pertumbuhan mudah terimfeksi, mengakibatkan kebugaran/kesegaran tubuh berkurang, semangat belajar/prestasi menurun, sehingga pada saat akan menjadi calon ibu dengan keadaan berisiko tinggi.




Dampak anemia khususnya pada bumil anemia diantaranya perdarahan waktu melahirkan sebesar 40% (Depkes 2001), angka kematian ibu tinggi sebesar 343 ibu meninggal setiap 100.000 kelahiran (SDKI 1997). Hal ini terutama disebabkan karena keracunan kehamilan dan infeksi.
Ciri-ciri remaja putri yaitu masa remaja terjadi perubahan postur tubuh dan peningkatan tinggi badan secara cepat, usia remaja 10-18 tahun (WHO 1995), rata-rata usia tingkat kematangan/mature stages pada remaja putri (WHO, 1995), diantaranya pertumbuhan payudara 10,6 tahun, puncak peningkatan TB 11,7 tahun, haid pertama 12,8 tahun.
Kebutuhan gizi pada masa tumbuh kembang remaja yaitu energi (aktifitas aktif). Protein (membentuk sel-sel baru ), lemak (sumber energi & membentuk sel-sel saraf/transport vitamin, vitamin dan mineral & air (metabolisme tubuh), serat (membantu proses pencernaan, Fe & zinc/Zn (berperan untuk pembentukan jaringan tubuh), kalsium, phosphor & Vitamin D (pembentukan tulang/gigi), Vitamin B1, niacin & riboflavin (metabolisme karbohidrat), Vitamin B6, asam folat & vitamin B12 (membentuk anti sel/DNA/RNA, vitamin A & C & vitamin E (fungsi penglihatan) & meningkatkan daya tahan tubuh & anti oksidan.
Status gizi pada remaja putri di Indonesia yaitu kurang zat gizi makro (karbohidrat, protein, lemak), kurang zat gizi mikro (vitamin, mineral). Kurang zat gizi makro dan mikro menyebabkan tubuh menjadi kurus dan BB turun drastis, pendek, anemia, sakit terus menerus, sehingga sebagai calon ibu tidak sehat.
Remaja putri rentan mengalami kurang gizi pada periode puncak tumbuh kembang kembang yang kedua kurang asupan zat gizi karena pola makan yang salah, pengaruh dari lingkungan pergualan (ingin langsing). Remaja putri yang kurang gizi tidak dapat mencapai status gizi yang optimal (kurus, pendek dan pertumbuhan tulang tidak proporsional ). Kurang zat besi & gizi lain yang pentig untuk tumbuh kembang (zinc), sering sakit-sakitan. Dari kedua masalah status gizi remaja putri tersebut, diperlukan upaya peningkatan status gizinya, karena remaja putri membutuhkan zat gizi untuk tumbuh kembang yang optimal dan remaja putri perlu suplementasi gizi guna meningkatkan status gizi dan kesehatannya.

Berdasarkan penelitian Direktorat Gizi Masyarakat Depkes RI bekerjasama dengan SEAMEO-TROPMED RCCN-FKUI dan UNICEF 2004, di daerah pantai wilayah Kab. Tangerang yaitu 2 kecamatan (Kosambi dan Teluknaga) pada 2001 murid wanita umur 10-12 tahun kelas 4-5 SD/Madrasah/sederajat yang telah terpilih.
Suplementasi Iron /zat besi & Zinc/seng pada remaja putri cukup diperlukan, karena remaja putri yang anemia/rentan kurang zinc (sumber zat besi & Zn hampir mirip yaitu sumber hewani seperti daging, produk laut & sumber nabati seperti kacang-kacangan), remaja putri (membutuhkan zat besi & Zn untuk tumbuh kembang), pemberian zat besi (mengobati remaja putri yang anemia, pemberian zinc(meningktan pembentukan sel-sel baru, pemberian Iron & zinc (meningkatkan status besi & Zn/meningkatkan tumbuh kembang dan kesehatan).
Tujuan peberian suplementasi, meningkatkan status gizi & kesehatan remaja putri yang anemia, melihat efek suplementasi pada peningkatan kadar HB & zat besi & zinc dalam darah melihat efek suplementasi pada penurunan kejadian sakit, melihat efek suplementasi pada peningkatan berat badan, tinggi badan, Indeks Masa Tumbuh (IMT).
Hasil pemberian suplementasi akan dimanfaatkan/dikembangkan untuk program pencegahan & penanggulangan anemia kurang besi pada remaja putri, penurunan angka kesakitan pada remaja putri, peningkatan status gizi & kesehatan pada remaja putri. Suplementasi zat besi & Zn pada remaja putri diharapkan menjadi salah satu cara untuk meningkatkan status gizi dan kesehatan pada remaja putri. Suplementasi zat besi & Zn pada remaja putri diharapkan menjadi salah satu cara untuk meningkatkan status gizi & kesehatan calon ibu (menurunkan kematian ibu melahirkan akibat perdarahan & menurunkan bayi lahir dengan BB rendah).

Selengkapnya...